Minggu, 14 April 2013

Tutorial 'Quilting' Bagi Pemula Part 1




 Di antara sekian banyak jenis 'crafting' gak tau kenapa aku tuh suka banget dengan hal-hal yang berhubungan dengan 'kain' dan 'benang'.
Waktu pertama belajar bikin bros aku gak tertarik dengan akrilik. Aku malah seneng bikin 'Kanzashi' dan aneka 'ribbon'. Kemudian juga dengan segala sulam perca dan rajut. Aku suka banget dan berharap waktu sehari lebih dari 24 jam sehingga aku punya lebih banyak waktu buat itu semua.
Sekarang nggak tau kenapa aku kok tertarik banget buat belajar 'quilting'. Kayaknya asyik gitu.

Tutorial ini mungkin belum bisa dibilang tutorial yang professional. Ini adalah pertama kali aku belajar 'quilting' dan iseng-iseng aku potret dan catat prosesnya. Aku publish di sini siapa tahu ada manfaatnya.

Persiapan
Pertama yang perlu kita siapkan tentu saja peralatan.
1. Buku Sketsa
Buat apa? Kalau aku jelas sih, buat bikin 'orek-orekan' design.
Aku pakai sketch book produk Korea. Bukannya apa-apa, ini hadiah dari suplier produk Korea langgananku. Dan ternyata memang bagus banget kualitas  kertasnya.


2. Aneka Pemotong dan Penggaris

- Gunting Kain, ini mah wajib banget karena itu kain nggak bakal terpotong dengan diliatin aja. Harus pegang gunting, digerakkan, trus 'cekris-cekris' gitu. (anak kecil juga tau...)
-  Gunting Benang, aku mulai suka pakai gunting benang khusus karena mungil, kecil, dan enak dipakai
- Rotary Cutter, di sini aku pakai 2 ukuran yaitu ukuran 28mm dan 45mm. Kenapa harus rotary cutter? Karena benda ini punya banyak kelebihan dibanding gunting biasa. Ntar deh di poin selanjutnya bakal kelihatan bedanya pakai gunting dan rotary cutter
- Cutting Mat, ini hukumnya wajib kalau kita pakai rotary cutter. Soalnya alas ini memang dirancang khusus buat rotary cutter, menjaga rotary cutter tetap awet tajam pisaunya, dan dilengkapi dengan garis-garis vertikal-horisontal dalam satuan cm sehingga proses mengukur jadi sangat mudah. 
Tau sendiri deh, yang namanya quilting itu kita bekerja dengan bentuk-bentuk kain yang kecil-kecil. Keberadaan cutting mat ini mempercepat kerja dalam memotong kain dalam dimensi yang diperlukan.
Aku pakai dua ukuran, A3 dan A4. 
- Pensil dan pulpen
Saya pakai yang khusus kain karena bisa ilang ketika dicuci.
Pulpen lebih bagus daripada pensil karena garis yang dihasilkan lebih tipis dan presisi.
Namun kalau bentuknya simple kayak bujur sangkar pakai pensil sudah cukup. Pulpennya disayang-sayang, ntar aja kalau mau bikin bentuk yang rumit. Kalau sudah ahli ntar... karena pulpennya mahal hehehe...
pritungan banget ya aku ini? Kayaknya terpaksa deh, karena budget tipis sementara tetep ngotot pengen bisa.
- Lem Kain
Kalau nggak ada lem khusus kain pakai lem UHU juga bisa.
- Penggaris
Aku pakai penggaris siku-siku dari mika yang aku beli murmer di toko sebelah rumah
Aku juga pakai penggaris khusu 'quilting' merk 'Omnigrid' yang sangat membantu karena dilengkapi garis-garis bantu. Selain itu juga cukup ber'bobot' sehingga pas buat menindas kain jadi gak gerak-gerak di atas cutting mat.

3. Aneka Kain
Karena ini proyek pertama dengan resiko gagal cukup besar, maka aku nggak berani pakai kain mahal. Apalagi keterampilanku dalam menjahit masih sangat rendah. Jadi aku pakai kain katun lokal yang kudapat dari membeli di toko kain kiloan dengan harga Rp. 14.000/m. 
Murah banget kan? Kalau minat ntar kontak aku aja, bisa aku beliin. Bagus-bagus kok motifnya... Memang sih nggak seunik kain katun Jepang, apalagi kain impor. Tapi ini kan baru belajar. Sayang duit ah aku karena kalau gagal ntar nyeselnya nggak tanggung-tanggung!
Mengenai warna, aku semula mau bikin dalam nuansa warna merah. Namun melihat stock kain yang 'matching' cuma ini, aku coba pantes-pantesin kok kayaknya oke gitu. Ya sudah wes, lanjut aja...
Ntar kalo hasilnya jelek, paling aku jadiin serbet makan. (haiisshhh... nangis darah!)

Mengenai cara memadu-padankan warna akan aku bahas di lain waktu ya...


4. Benang Jahit
Sayang nggak kefoto. Tapi aku baru pakai benang jahit biasa, merk Putra dan Astra. Bagus kok benangnya, kuat dan nggak 'njelebut'. Yah... standar lah...
Sekali lagi, karena baru belajar aku nggak berani pakai benang khusus 'quilting'. Mahal bo'!

Action!!
Sekarang waktunya kita mulai ber'quilting' ria...
1. Aku mengawalinya dengan mengukur media yang mau aku 'quilting' in (jiah! bahasa apa itu?)
Rencananya aku mau bikin taplak meja plastik biar nggak telanjang. Mejaku ukuran 30x40 cm. Nggak gitu gede sih. Makanya aku berani belajar 'quilting' karena dengan ukuran kecil pasti akan lebih ringan.
Rencananya aku bikin quilting dari potongan kain persegi ukuran 10x10 cm. Dan aku menggambarnya dalam sketch book.
Kain ukuran 10cm x 10 cm itu sudah termasuk space buat jait (kampuh ya istilahnya yang bener?)
Jadi nanti total bakal dapat ukuran persegi 8cm x 8cm
Namun di tengah jalan aku berubah pikiran. Aku mau bikin bentuk segitiga berhadapan yang match dengan kain polos. Jadinya harus namgah kampuh 1cm lagi masing-masing buat sambungan segitiganya.
At least... aku nentuykan ukurannya jadi bujur sangkar 12cm x 12cm.

2. Memotong Kain
Dalam tahap ini karena aku nggak pakai kain set khusus buat quilting yang biasanya dijual perset. Sengaja saya nggak pakai jelly roll, charm packs, fat quarter de el el... karena mengingat kain-kain itu mahal. Saya pakai yang biasa aja karena masih belajar.
*ssttt... istilah-istilah kain buat quiltng ini aku akan bikin artikel khusus deh ntar...
Pengiritan...pengiritan...
Dan karena kain gunting sendiri, untuk pertama ini saya asal gunting potongan-potongan kain yang kira-kira berukuran 12cm x 12cm. Aku gunting pakai gunting kain biasa, dan belum mau dipusingkan dengan ukuran presisi soalnya, hehehe...

3. Menyeterika
Kain yang mau dipotong presisi harus bebas kerut. Itulah makanya aku nggak mau ribut dengan ukuran saat memotongnya tadi. Maunya ntar aja kalau kainnya sudah licin sehingga ngukurnya bisa pas.
Karena kain yang aku pakai murah harganya, ada beberapa yang bahannya sedikit 'gluyur'. Ngerti kan? Lemas gitu lho... Wah ini pasti letoy deh dan sulit di-presisi-in.
Akhirnya aku akalin pakai viselin tipis deh biar mudah dibentuk.




4. Membentuk
Sekarang kita sampai ke tahap 'membuat ukuran yang presisi!
Di sinilah perlunya segala penggaris khusus dan rotary cutter.
Aku taruh kain di atas cutting mat, aku pas in dan dengan penggaris aku potong sesuai ukuran yang dikehendaki, yaitu 12cm x 12cm
Enak banget pake rotary cutter dan penggaris khusus ini membuat nggak ribet nggaris-nggaris pakai pensil dan nggunting.
Tapi tetep aja, ini proses yang cukup melelahkan.
Dari sini aku agak bisa menerima kenapa kain set itu harganya mahal. Bikinnya beud... super bete!
Pokoknya kalau mood lagi kacau, mending tunda dulu deh karena terus terang aja, rugi ntar. Dapet capek doang tapi hasil acak-adut.
Tunggu atau ciptakan mood yang seenjoy mungkin.

Dan karena aku lagi niat banget...
maka inilah hasilnya, serapi potongan kertas deh! Hehehehe...

Karena aku pengen bentuknya segitiga, jadinya aku bagi dua presisi dalam sudut 45 derajat dan inilah hasilnya...


Setelah itu aku hamparin di atas lantai buat nyusun motifnya.
Kira-kira hasil qulting pertamaku ntar kayak gini nih...

Untuk langkah selanjutnya... sabar ya...
Ini aku kerja dari jam 12 siang sampe jam 3 sore dapat segini doang...
Karena harus lanjut besoknya, sementara aku akhiri dulu tutorialnya. Sampai jumpa di bagian 2 ya...
Tq

Kamis, 11 April 2013

Fabrics Collections

Setelah sekian lama menabung akhirnya terkumpul juga kain-kain cantik ini hehehe....


1. Kokka - Japan


2. 100% US Cotton - Free Spirit









3. Linen & Cotton Blended fabric - News pepper in English
 



4. Linen & Cotton Blended fabric - Zakka Cat in Journey

yang lain2 belum kefoto...

baterai habis